Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam pengembangan teknologi kelautan, termasuk kapal selam. Mengenal sejarah kapal selam di Indonesia bukanlah hal yang sepele, mengingat peran pentingnya dalam pertahanan laut negara.
Kapal selam pertama yang dimiliki Indonesia adalah KRI Nanggala-402, yang dibeli dari Uni Soviet pada tahun 1962. KRI Nanggala-402 menjadi tonggak awal dalam pengembangan kapal selam di Indonesia. Sejak itu, Indonesia terus meningkatkan kemampuan dan jumlah kapal selam dalam armada lautnya.
Menurut Kapten Laut (P) I Made Wahyu Sanjaya, mantan Komandan KRI Nanggala-402, “Kapal selam merupakan salah satu aset yang sangat vital dalam pertahanan laut. Kapal selam memiliki kemampuan untuk beroperasi secara diam-diam di bawah permukaan laut, sehingga dapat memberikan kejutan bagi musuh.”
Seiring dengan perkembangan teknologi, Indonesia pun mulai membangun kapal selam sendiri. Pada tahun 2018, PT PAL Indonesia berhasil menyelesaikan pembangunan kapal selam KRI Alugoro-405, yang merupakan hasil kerjasama dengan produsen kapal selam asal Korea Selatan, DSME.
Profesor Tjahjono Rahardjo, pakar teknologi kelautan dari Institut Teknologi Bandung (ITB), menyatakan bahwa “Pembangunan kapal selam tidak hanya memperkuat pertahanan laut, namun juga menjadi bukti kemajuan teknologi dan industri kelautan Indonesia.”
Dengan semakin berkembangnya teknologi kapal selam di Indonesia, diharapkan negara ini dapat semakin mandiri dalam memproduksi dan mengelola kapal selam. Sejarah kapal selam di Indonesia menjadi bukti nyata bahwa negeri ini memiliki potensi besar dalam bidang pertahanan laut.